Cerita Humor Dewasa Lucu 33

Thursday, November 19, 2009

1. Cerita humor dewasa lucu: Ketika saya teler
Seorang pria sedang lewat ketika melihat si kecil Joni sedang asyik nongkrong sambil mengisap rokok.

"Hei bocah kecil. Kamu kan masih terlalu kecil untuk merokok?"

Joni menatap orang itu tapi tidak ngomong apa-apa.

"Berapa umurmu?" tanya pria itu.

"Tujuh tahun", sahut Joni

"Tujuh tahun? Kapan kamu mulai kenal rokok?"

"Persis setelah saya pertama kali tidur dengan cewek", jawab Joni.

"Ha? Setelah tidur dengan cewek? Kapan itu?"

Johnny jawab, "Nggak ingat, waktu itu saya lagi teler"


2. Cerita humor dewasa lucu: Si buta dan seorang wanita
Seorang lelaki buta memasuki rumah makan. Amin, pemilik rumah makan sekaligus berperan sbg pelayan datang sambil menyodorkan daftar menu.

"Saya orng buta, tentu saja tdk bisa membaca daftar menu, tolong bawakan sendok kotor yang telah dipakai pengunjung sebelumnya dan saya akan membauinya.

Dari sintu nanti saya akan tahu masakan apa yang enak untuk dipesan," kata lelaki buta tersebut. Ia membauinya dan berkata, "saya pesan ikan pepes mas dan sayur asam". Dengan agak terperanjat Amin menulis pesanannya. Menu itu memang menjadi pesanan favorit rumah makan itu.

Beberapa hr kemudian, lelaki buta tersebut datang lagi. sekali lagi Ia minta sendok bekas pakai utk dibaui, tetapi bukan yang habis dipakai untuk makan
pepes dan sayur asam.

Hanya ada satu sendok yang habis dipakai untuk menu lainnya. "Bau sendok ini enak juga, sepertinya habis dipakai untuk makan ayam bakar dengan lalapan dan sambal terasi." Amin mengiyakan dan lelaki buta pun memesan masakan itu.

Lelaki buta utk ketiga kalinya datang lagi dikemudian hari. Ia datang lebih awal ketika belum ada satu pengunjungpun yang datang sehingga tidak ada
bekas sendok pakai yang bisa disodorkan.

Entah darimana datangnya tiba-tiba sifat iseng amin muncul. Ia mendatangi isterinya yang berperan sebagai tukang masak didapur. Disodorkannya sebuah sendok dan berkata, "Yanti, kamu usapkan sendok ini dianu-mu"

"Apa-apaan sih, Mas??!!!" tanya Aryanti tdk mengerti. "udahlah nurut aja demi kemajuan rumah makan kita", kata Amin setengah memaksa.

Aryanti menurut, mengusapkan sendok di "anu-nya" dan mengembalikannya ke Amin.

Dibawanya sendok tsb ke lelaki buta yg sedang duduk menunggu. Begitu Ia membauinya, sambil mengernyitkan keningnya, lelaki buta itu berkata,

"Aku tidak mengira kalau Aryanti bekerja disini."